Aku Tak Bisa!!!
"Riz, buku ku mana?,, Udah selesae bLum??"
"Udah, ada tuh, sebentar yah tak ambilkan."
"Nie, makasih yah,... Besok Lagi... Hehe,..."
"Iyah." batinku : Huh, menyebaLkan sekali, tiap hari pinjem PR.
Eh apa tuh??? Secarik kertas terjatuh. Dan kata pertama yang kubaca "Teruntuk : Ina"
Mungkin ini kertas memang buat aku.
"Eh mana In,, sini,, itu punyaku!!!" kata Ariz.
"Eh tapi ini kayaknya buat aku, nie "Teruntuk Ina".
"Iya, tapi itu miliku"
"Ah engga ah, aku baca dulu, ntar aku kembalikan."
Aku baca di tempat dudukku tepat didepan meja guru. Tapi Pak Slamet guru bahasa Inggris itu keburu dateng. Cepat-Cepat aku masukan kertas itu untuk kubaca nanti istirahat ke-2.
Teruntuk Ina,
Aku ingin mengungkapkan sesuatu sama kamu. Mungkin ini kedengarannya lancang. Karna akupun juga tahu, aku juga mengerti. Sudah ada yang mencintaimu. Tapi setidaknya aku merasa lega setelah mengungkapkan perasaan ini ke kamu. Perasaan yang tak mampu aku pendam. Yang harus aku ungkapkan. Aku mau kamu tahu, kalau aku mencintaimu,.........
Yah, benar!! Surat ini memang surat Cinta. Aku tak habis pikir dia jadi begitu. Aku udah tak sabar lagi, pengen ngomong ma dia. Gag konsen juga ma pelajaran terakhir ini. Pengen cepet-cepet puLang.
Dan,...
Saat puLang,...
"Nie Riz, aku janji ngembaLiin ini sama kamu. Udah aku baca."
"Gag usah dikembaLikan, emang itu buat kamu ko, tadi aku malu ajah, disana kan ada pacarmu."katanya lirih.
"Gimana In?".
"Gimana apanya?"
"Jawabanmu."
"Jawaban apaan? Kamu kan tahu ndiri..."
"Iyah, tak usah diteruskan, aku tahu ko. Tapi perasaan ini tetap buat kamu. Aku akan menunggumu. Karna aku mencintaimu."
"Mau sampai kapan kamu menungguku? UdahLah Riz. Kita pertahanin persabatan kita yang dari SD ini sampai selamanya."
"Aku tahu, tapi kalau bisa aku mau jadi,...."
"UdahLah,, ini udah keberapa kalinya kamu bilang Cinta ma aku? Apa kamu gag bosen?"
"Bosen? Gag akan pernah ada kata bosen!!!"
"UdahLah, Mau kamu tungguin sampai kapanpun tetep ajah!!! Jawabanku sama!!"
"AKU TAK BISA, maaf!!!"
Dan sampai sekarang aku dan dia masih berteman seperti dulu. Walaupun kadang kaLau bertemu, sering juga perang batin. Tapi aku merasakan perhatian lebih kalau aku deket dengan dia. Apalagi pas maen bareng bersama temen-temen yang Lain. Perhatian Lebih ke aku masih aku rasakan. Tapi ya sudahlah, yang penting hubunganku ke dia baik-baik saja.
"Udah, ada tuh, sebentar yah tak ambilkan."
"Nie, makasih yah,... Besok Lagi... Hehe,..."
"Iyah." batinku : Huh, menyebaLkan sekali, tiap hari pinjem PR.
Eh apa tuh??? Secarik kertas terjatuh. Dan kata pertama yang kubaca "Teruntuk : Ina"
Mungkin ini kertas memang buat aku.
"Eh mana In,, sini,, itu punyaku!!!" kata Ariz.
"Eh tapi ini kayaknya buat aku, nie "Teruntuk Ina".
"Iya, tapi itu miliku"
"Ah engga ah, aku baca dulu, ntar aku kembalikan."
Aku baca di tempat dudukku tepat didepan meja guru. Tapi Pak Slamet guru bahasa Inggris itu keburu dateng. Cepat-Cepat aku masukan kertas itu untuk kubaca nanti istirahat ke-2.
Teruntuk Ina,
Aku ingin mengungkapkan sesuatu sama kamu. Mungkin ini kedengarannya lancang. Karna akupun juga tahu, aku juga mengerti. Sudah ada yang mencintaimu. Tapi setidaknya aku merasa lega setelah mengungkapkan perasaan ini ke kamu. Perasaan yang tak mampu aku pendam. Yang harus aku ungkapkan. Aku mau kamu tahu, kalau aku mencintaimu,.........
Yah, benar!! Surat ini memang surat Cinta. Aku tak habis pikir dia jadi begitu. Aku udah tak sabar lagi, pengen ngomong ma dia. Gag konsen juga ma pelajaran terakhir ini. Pengen cepet-cepet puLang.
Dan,...
Saat puLang,...
"Nie Riz, aku janji ngembaLiin ini sama kamu. Udah aku baca."
"Gag usah dikembaLikan, emang itu buat kamu ko, tadi aku malu ajah, disana kan ada pacarmu."katanya lirih.
"Gimana In?".
"Gimana apanya?"
"Jawabanmu."
"Jawaban apaan? Kamu kan tahu ndiri..."
"Iyah, tak usah diteruskan, aku tahu ko. Tapi perasaan ini tetap buat kamu. Aku akan menunggumu. Karna aku mencintaimu."
"Mau sampai kapan kamu menungguku? UdahLah Riz. Kita pertahanin persabatan kita yang dari SD ini sampai selamanya."
"Aku tahu, tapi kalau bisa aku mau jadi,...."
"UdahLah,, ini udah keberapa kalinya kamu bilang Cinta ma aku? Apa kamu gag bosen?"
"Bosen? Gag akan pernah ada kata bosen!!!"
"UdahLah, Mau kamu tungguin sampai kapanpun tetep ajah!!! Jawabanku sama!!"
"AKU TAK BISA, maaf!!!"
Dan sampai sekarang aku dan dia masih berteman seperti dulu. Walaupun kadang kaLau bertemu, sering juga perang batin. Tapi aku merasakan perhatian lebih kalau aku deket dengan dia. Apalagi pas maen bareng bersama temen-temen yang Lain. Perhatian Lebih ke aku masih aku rasakan. Tapi ya sudahlah, yang penting hubunganku ke dia baik-baik saja.
2 comments:
SindenTosca Buat ANDAAA................
Persahabatan bagai kepompong...
Hal yang tak mudah berubah jadi indah.....
waaah belum tau dia harus berhadapan dengan siapa??berani sekali dia ngungkapin perasaannya itu,,sini aku kasih pelajaran..hehehhee
Post a Comment