Your SmiLe
Bertemu denganmu adalah kebahagiaanku,
Melihat senyummu adalah kedamaian bwt aku,
Mendengar tawamu adalah ketenanganku,
Menyentuh hatimu adalah keinginanku,
Memilikimu adalah harapanku,
karna aku,...
aku...
Aku mencintaimu...
Berdetak jantungku membaca sepucuk surat dari Doni, dan berkaca-kaca mataku, sebenarnya ini sebuah kebahagiaan buat aku atau cuma kesedihan bwt aku????
Aku ingi sekali mengatakan "Iya, perasaanku sama dengan apa yang kamu rasakan saat ini". Tapi tak mungkin. Dan...
"Hayooo...!!!"
"Kamu lagi ngapain Ina?"
"Wah baca surat cinta yah?"
"Dari siapa sih?"
Tersentak kaget aku dibuat Vera, temen deketku, bisa dibilang sahabat terbaikku.
"Engga ko, surat cinta apaan?"
Lekas-lekas aku sembunyikan kertas itu, lalu aku mengajaknya ke kantin.
Kiki tau kalau aku dapet surat dari Doni, dan dia marah banget sama aku.
"Kamu ini sebenere temenku apa bukan sih, Na??"
"Tega banget...!!!!"
"Tapi Ki,..."
Dan sebelum aku melanjutkan kata-kataku, dia sudah lari meninggalkan aku dengan sebuah perasaan bersalah. Salahkah aku??? Aku salah apa??? Sampai sahabatku pun memusuhiku seperti itu. Air mata pun tak sanggup ku bendung.
Persahabatan yang lama aku bangun, hancur cuma karena sepucuk surat. Aku gag mau kehilangan sahabatku. Aku gag mau...!!!!!
@@@
Di rumah,...
Aku mengulangi membaca surat itu. Dan menimbang-nimbang perasaanku. Cintakah aku??? Sayangkah aku??? ato Bencikah aku???
Huuuuh... Ku hembuskan nafas panjang. Bingung!! Resah!!! Bimbang!!! Galau!!!
Dan jauh dalam hatiku berbisik... "tidak"!!!.
"Aku hanya akan menyakiti hati sahabatku, sahabat yang aku bangun dari pertama aku berada di sini. Gag, gag mungkin...!!! Dan gag akan pernah mungkin!!!"
Belajar dengan 0 konsentrasi, dan mata ku pun juga gag mau terpejam ketika malam sudah larut. Bingung...!!!
@@@
"Ki, maapin aku!!" kataku.
"Maap buat apa sih, Na?? Kamu gag salah ko!"
"Soal yang kemaren, maap klo udah nyakitin kamu."
"Owh, yg kemaren??? Gag pa2 lagi, kamu gag salah ko."
"Tapi Ki,..."
"Udahlah, aku gag pa2 ko, lgyan kamu gag salah ko, akunya aja yang keterlaluan."
Aku gag tau maksud ucapan Kiki yang tenang, sabar dan begitu lembut itu. Sebenarnya apa yang terjadi dengannya. Apa yang membuatnya berubah jadi lembut gini? Bukannya kemaren dia marah banget ma aku? Ah, ya sudahlah. Yang penting dia udah gag marah lagi ma aku. Setidaknya bebanku jadi sedikit berkurang.
@@@
"Ina, gimana jawabanmu?" tiba-tiba ajah Doni dateng.
"Apa sih, Don?"
"Engga, maap aku gag mencintaimu." kataku pelan.
"Tapi kenapa?"
"Gag pa2, ya aku tidak mencintaimu."
Aku lari, dan sambil merasa lega. Masalahku selesai. Sekarang aku merasa lebih enak, nyaman dan sedikit lega. Walaupun setiap ketemu Doni selalu perang batin.
Tapi gag pa2, yang penting persahabatanku ma Kiki baik-baik saja.
Seneng, akhirnya bisa melihat senyum sahabatku yang ceria lagi.
"Ayo Na ke kantin, aku yang traktir deh!"
Tiba-tiba Kiki membangunkanku dari lamunanku.
"Iya ayo!" jawabku sambil tersenyum.
Dan kami saling bergandengan tangan menuju kantin.
###$$$*** The End ***$$$###
Melihat senyummu adalah kedamaian bwt aku,
Mendengar tawamu adalah ketenanganku,
Menyentuh hatimu adalah keinginanku,
Memilikimu adalah harapanku,
karna aku,...
aku...
Aku mencintaimu...
Berdetak jantungku membaca sepucuk surat dari Doni, dan berkaca-kaca mataku, sebenarnya ini sebuah kebahagiaan buat aku atau cuma kesedihan bwt aku????
Aku ingi sekali mengatakan "Iya, perasaanku sama dengan apa yang kamu rasakan saat ini". Tapi tak mungkin. Dan...
"Hayooo...!!!"
"Kamu lagi ngapain Ina?"
"Wah baca surat cinta yah?"
"Dari siapa sih?"
Tersentak kaget aku dibuat Vera, temen deketku, bisa dibilang sahabat terbaikku.
"Engga ko, surat cinta apaan?"
Lekas-lekas aku sembunyikan kertas itu, lalu aku mengajaknya ke kantin.
Kiki tau kalau aku dapet surat dari Doni, dan dia marah banget sama aku.
"Kamu ini sebenere temenku apa bukan sih, Na??"
"Tega banget...!!!!"
"Tapi Ki,..."
Dan sebelum aku melanjutkan kata-kataku, dia sudah lari meninggalkan aku dengan sebuah perasaan bersalah. Salahkah aku??? Aku salah apa??? Sampai sahabatku pun memusuhiku seperti itu. Air mata pun tak sanggup ku bendung.
Persahabatan yang lama aku bangun, hancur cuma karena sepucuk surat. Aku gag mau kehilangan sahabatku. Aku gag mau...!!!!!
@@@
Di rumah,...
Aku mengulangi membaca surat itu. Dan menimbang-nimbang perasaanku. Cintakah aku??? Sayangkah aku??? ato Bencikah aku???
Huuuuh... Ku hembuskan nafas panjang. Bingung!! Resah!!! Bimbang!!! Galau!!!
Dan jauh dalam hatiku berbisik... "tidak"!!!.
"Aku hanya akan menyakiti hati sahabatku, sahabat yang aku bangun dari pertama aku berada di sini. Gag, gag mungkin...!!! Dan gag akan pernah mungkin!!!"
Belajar dengan 0 konsentrasi, dan mata ku pun juga gag mau terpejam ketika malam sudah larut. Bingung...!!!
@@@
"Ki, maapin aku!!" kataku.
"Maap buat apa sih, Na?? Kamu gag salah ko!"
"Soal yang kemaren, maap klo udah nyakitin kamu."
"Owh, yg kemaren??? Gag pa2 lagi, kamu gag salah ko."
"Tapi Ki,..."
"Udahlah, aku gag pa2 ko, lgyan kamu gag salah ko, akunya aja yang keterlaluan."
Aku gag tau maksud ucapan Kiki yang tenang, sabar dan begitu lembut itu. Sebenarnya apa yang terjadi dengannya. Apa yang membuatnya berubah jadi lembut gini? Bukannya kemaren dia marah banget ma aku? Ah, ya sudahlah. Yang penting dia udah gag marah lagi ma aku. Setidaknya bebanku jadi sedikit berkurang.
@@@
"Ina, gimana jawabanmu?" tiba-tiba ajah Doni dateng.
"Apa sih, Don?"
"Engga, maap aku gag mencintaimu." kataku pelan.
"Tapi kenapa?"
"Gag pa2, ya aku tidak mencintaimu."
Aku lari, dan sambil merasa lega. Masalahku selesai. Sekarang aku merasa lebih enak, nyaman dan sedikit lega. Walaupun setiap ketemu Doni selalu perang batin.
Tapi gag pa2, yang penting persahabatanku ma Kiki baik-baik saja.
Seneng, akhirnya bisa melihat senyum sahabatku yang ceria lagi.
"Ayo Na ke kantin, aku yang traktir deh!"
Tiba-tiba Kiki membangunkanku dari lamunanku.
"Iya ayo!" jawabku sambil tersenyum.
Dan kami saling bergandengan tangan menuju kantin.
###$$$*** The End ***$$$###
0 comments:
Post a Comment