Setitik Kecil Syukur atas Luasnya Karunia-Mu
Masih teringat jelas ketika menjelang ramadhan aku berdoa kepada Allah, "Ya Allah, temukan aku dengan bulan Ramadhan, bulan yang penuh berkah" Begitu mengharapnya aku untuk ditemukan pada bulan suci ramadhan, akhirnya pun Allah mengabulkan doa ku. Aku bersyukur banget, masih bisa menikmati bulan suci ramadhan tahun ini.
Bahagia juga saat kusambut Hari Kemenangan. Bahagia mendengarkan gema takbir. Indahnya gema kalimat-kalimat Takbir, Tauhid dan Tahmid aku ucapkan dengan penuh rasa ikhlas. Sungguh benar-benar bersyukur, Allah mengabulkan doaku. Aku rayakan pula hari raya idul fitri ini dengan penuh rasa syukur dan ikhlas pada Allah SWT. Inilah nikmat umur yang Allah karuniakan pada kita.
Ada dua nikmat yang Allah berikan pada bulan Ramadhan, yang dapat terasa terasa secara lahiriah.
Rasulullah bersabda : "Banyak yang berpuasa, tapi yang didapat hanya lapar dan dahaga saja."
Rasulullah saw. bersabda : "Barangsiapa shaum Ramadhan karena beriman dan ikhlas, maka diampuni dosanya yang telah lalu dan yang sekarang." (HR.Bukhary Muslim).
Jika Allah menjanjikan pada yang berpuasa karena keikhlasan dan keimanannnya ampunan atas segala dosa dan kesalahan yang telah lalu, maka pada hakekatnya kita telah dikembalikan pada kondisi fitrah kita. Seperti layaknya bayi yang baru lahir. Itulah sebabnya hari raya setelah Ramadhan disebut Hari Raya Fitri. Fitri, karena kita seperti selembar kertas yang putih tampa bercak kotor dari dosa.
Dengan modal itu, kita jalani hari-hari, bulan dan tahun yang akan datang dengan lebih baik, lebih sedikit berbuat dosa dan kesalahan sehingga, pada bulan Ramadhan tahun depan , kalau umur kita sampai, kita bisa tidak terlalu repot membersihkannya.
Demikian juga pada hari-hari mendatang, kita bisa menjalani kehidupan beribadah yang sama kualitasnya dengan bulan kemarin. Kalau kemarin bulan puasa kita mampu membaca/tadarus Quran beberapa ayat, atau satu ain atau lebih dari itu, alangkah baiknya kebiasaan itu tetap kita jalankan di hari-hari mendatang. Kalau kemarin kita bisa menahan amarah, perasaan kesal atau hasrat-hasrat negatif, maka seharusnya kita juga bisa melakukannya pada hari-hari dan bulan-bulan lainnya.
Ibarat orang yang baru keluar dari kamp pelatihan, setelah sebulan mengalami latihan dan gemblengan, maka inilah saatnya kita menghadapi dunia nyata kehidupan sehari-hari yang penuh dengan tantangan. Kita coba menahan nafsu angkara, dan nafsu-nafsu lainnya, dengan harapan semoga Allah SWT meridhai setiap langkah yang kita tempuh.
Bahagia juga saat kusambut Hari Kemenangan. Bahagia mendengarkan gema takbir. Indahnya gema kalimat-kalimat Takbir, Tauhid dan Tahmid aku ucapkan dengan penuh rasa ikhlas. Sungguh benar-benar bersyukur, Allah mengabulkan doaku. Aku rayakan pula hari raya idul fitri ini dengan penuh rasa syukur dan ikhlas pada Allah SWT. Inilah nikmat umur yang Allah karuniakan pada kita.
Ada dua nikmat yang Allah berikan pada bulan Ramadhan, yang dapat terasa terasa secara lahiriah.
- Yang pertama adalah nikmat pada saat berbuka.
Rasulullah bersabda : "Banyak yang berpuasa, tapi yang didapat hanya lapar dan dahaga saja."
- Nikmat kedua adalah pada hari raya idul fitri ini.
Rasulullah saw. bersabda : "Barangsiapa shaum Ramadhan karena beriman dan ikhlas, maka diampuni dosanya yang telah lalu dan yang sekarang." (HR.Bukhary Muslim).
Jika Allah menjanjikan pada yang berpuasa karena keikhlasan dan keimanannnya ampunan atas segala dosa dan kesalahan yang telah lalu, maka pada hakekatnya kita telah dikembalikan pada kondisi fitrah kita. Seperti layaknya bayi yang baru lahir. Itulah sebabnya hari raya setelah Ramadhan disebut Hari Raya Fitri. Fitri, karena kita seperti selembar kertas yang putih tampa bercak kotor dari dosa.
Dengan modal itu, kita jalani hari-hari, bulan dan tahun yang akan datang dengan lebih baik, lebih sedikit berbuat dosa dan kesalahan sehingga, pada bulan Ramadhan tahun depan , kalau umur kita sampai, kita bisa tidak terlalu repot membersihkannya.
Demikian juga pada hari-hari mendatang, kita bisa menjalani kehidupan beribadah yang sama kualitasnya dengan bulan kemarin. Kalau kemarin bulan puasa kita mampu membaca/tadarus Quran beberapa ayat, atau satu ain atau lebih dari itu, alangkah baiknya kebiasaan itu tetap kita jalankan di hari-hari mendatang. Kalau kemarin kita bisa menahan amarah, perasaan kesal atau hasrat-hasrat negatif, maka seharusnya kita juga bisa melakukannya pada hari-hari dan bulan-bulan lainnya.
Ibarat orang yang baru keluar dari kamp pelatihan, setelah sebulan mengalami latihan dan gemblengan, maka inilah saatnya kita menghadapi dunia nyata kehidupan sehari-hari yang penuh dengan tantangan. Kita coba menahan nafsu angkara, dan nafsu-nafsu lainnya, dengan harapan semoga Allah SWT meridhai setiap langkah yang kita tempuh.
16 comments:
alhamdulillah akhirnya selesai juga puasa walaupun bolong bolong :D
sampai ketemu bulan ramadhan tahun depan
mantap nan
salam sobat
mba INA selamat idhul fitri 1430 H
minal aidhin walfaidzin
maaf lahir dan batin ..
nikmat yang diberikan ALLAH SWT
Sudah kita rasakan di bulan suci ini.
Mohon maap lahir bathin ya Bu..
hehehe
SAlam Perantau™
mohon maaf lahir dan batin... : )
salam kenal...
sepertinya masih ada sesuatu yang kurang dech mbak Ina...
wah kaka,
wah fasih yah, met lebaran deh, maaf lahir bathin..
met kenal
Minal aidzin wa fa'idzin mohon ma'af lahir & Bathin,salam buat keluarga ina juga semoga dengan kembali ke fithrah akan di mudahkan segala urusannya,rejeki dan juga kesehatan.amien
Hmmm, met Idul Fitri aja ya...... semoga hati dan fikiran tambah bersih....... maafin abang (???) kalau slama ini ada yg salah.....
kurangnya sepertinya tentang silaturahmi yang mendatangkan rejeki (sebagai jalan pembuka pintu rejeki) dan yang membuat umur panjang. Yang tentang rejeki dulu ya..Disadari atau tidak, pada bulan sywal ini pasti banyak masyarakat yang semula cethil mbedidil dan pelitnya minta ampun, ujug-ujug jadi orang yang suka memberi. betul kan? nah, bagi orang yang gak punya harta, dengan silaturahmi bisa mendatangkan rejeki terhadapnya. Dan itu bisa kita lihat dari anak-anak kecil yang ketuka "Ujung/sungkem" ke sesepuh desa pasti dapet yang namanya "pitrah". Nah, jika kita aplikasikan ke kehipuan nyata, Insya Alloh hasilnya sudah bisa dipanen..^_^, tapi syaratnya adalah kita meyakini bahwa sebuah silaturahmi menjadi sebuah jalan untuk membuka pintu rejeki. Semoga bermanfaat..^_^.
tidak hanya itu saja kali ya bersyukurnya. setiap hari harusnya kita bersyukur atas udara yg kita hirup, air yg kita minum, dll.
Kadang tidak terpikir oleh kita yak
mbak pinter bersyukur,,itu yang membuat mbak menjadi orang yang hebat dan terus hebat ^^
wah wah jadi terposona sama ina niey aq...hehehe...
aku juga terpesona neh
Post a Comment