Hati Yang Tersakiti

Berawal dari ketidaksengajaan, dari hoby yang sama, dari bidang yang sama, aku dan dia berkenalan. Sungguh terlalu cepat malah buat aku terbawa dalam suasana akrab. Eaach, asyik memang, walaupun jauh, wakaupun maya. Setidaknya telah mengisi hari-hari ku yang sepi.

Sepi, memang sepi tanpa orang-orang yang kuharap ada kala sepi itu datang. Teman yang sebenarnya aku butuhkan saat aku sendirian. Hanya untuk mengusir sepi. Setidaknya bisa membuatku ngerasa tak sendiri. Ketika mereka gag ada disini kala aku sepi, tapi dia ada. Buat aku ketawa, ceria, bahkan buat aku bahagia.

Dan tak tau dari mana rasa itu datang. Yang sebenarnya tak ku undang, tapi juga tak bisa ku elak. Walaupun rasa itu tak sebesar kekasih hati. Tetep tumbuh disini. Tapi hanya karna sebuah kata. Sebuah kata yang sebenarnya tak kuinginkan keluar dari mulutnya. Sebuah kata yang merubah rasa... menjadi... SAKIT,....!!!

Kenapa kau tambah robekan lagi dihati ini?
Padahal baru kemarin aku jahit untuk keseribu kali
Tak ibakah kau memandangnya?
Tak tahukah kau rasanya?

Sakit,...!!!
Kenapa harus kau ucap?
Kalau kau tahu hanya akan membuatku luka?
Lalu kenapa masih kau ucap?

Kau bilang hatimu menangis!
Kenapa tak kau bayangkan hatiku??
Kau bilang maap,
Kenapa kau minta??

Tak kau minta pun,
Aku kan beri,
Maafku,
Karna aku menyayangimu…
Sahabatku,...