Harapan dan Rasa Takut
- Makna Harapan
Harapan termasuk kedudukan para penempuh jalan Allah dan keadaan para pencari ridho Allah. Sifat yang ditunggu apabila menimbulkan kesedihan di hati dinamakan rasa takut.
Apabila menimbulkan kegembiraan, maka dinamakan harapan. Ternyata, harapan adalah kegembiraan hati karena menantikan sesuatu yang dicintai. Akan tetapi sesuatu yang dicintai itu harus mempunyai sebab. Bilamana sebagian besar sebabnya telah terjadi, maka tepatlah dinamakan harapan. Apabila sama terjadinya sebab-sebab dengan ketiadaannya, maka lebih tepat dinamakan berangan-angan.
Orang-orang yang memehami tentang hati telah mengetahui bahwa dunia adalah akhirat, hati seperti bumi, dan iman seperti benih di dalamnya, sedangkan ketaatan-ketaatan berlangsung seperti menyiramkan air dan mengolah tanah serta memberinya pupuk. Hati yang tertutup oleh keduniawian dan hanyut di dalamnya adalah seperti tanah gersang dimana benih tidak tumbuh, sedangkan hari kiamat adalah panen dan tidaklah seseorang memanen kecuali apa yang ditanamnya. Tanamannya tidak tumbuh kecuali dari benih iman, dan jarang tumbuh iman bila disertai hati yang kotor dan akhlak yang buruk.
Sebagaimana sebuah benih tidak tumbuh di tanah yang gersang, siapa yang mempunyai sebab-sebab berupa tanah yang baik, air, pupuk, dan pembersihan tanah, lalu menebarkan benih yang baik, kemudian ia menantikan panen seraya mengharapkan karunia Allah yang menolak petir dan keburukan-keburukan yang merusak, maka ini dinamakan harapan.
Jika benih ditebarkan di tanah yang baik, tetapi tidak berair dan mengharapka panen karena mengandalkan air hujan, maka ini dinamakan angan-angan.
Telah jelas bahwa siapa menanam iman di dalam hatinya dan menyiraminya dengan air ketaatan dan menyucikan hati dari kotoran-kotoran sebagaimana tanah dibersihkan dari duri dan rerumputan, maka ia boleh berharap.
Al-Wasithi berkata :
"Rasa takut itu merupakan tabir antara Allah dan hamba. Apabila tampak kebenaran di dalam hatii, tidak ada lagi keutamaan bagi harapan maupun rasa takut."
Ringkasnya, apabila pecinta kepada keindahan orang yang dicintai, maka perhatiannya kepada rasa takut berpisah akan menyia-nyiakan hubungan.Obat dengan mendatangkan rasa takut adalah memeriksa dan merenungkan ayat-ayat tentang kerasnya siksaan dan hisab, serta kabar-kabar yang ada tentang hal itu.
Apabila menimbulkan kegembiraan, maka dinamakan harapan. Ternyata, harapan adalah kegembiraan hati karena menantikan sesuatu yang dicintai. Akan tetapi sesuatu yang dicintai itu harus mempunyai sebab. Bilamana sebagian besar sebabnya telah terjadi, maka tepatlah dinamakan harapan. Apabila sama terjadinya sebab-sebab dengan ketiadaannya, maka lebih tepat dinamakan berangan-angan.
Orang-orang yang memehami tentang hati telah mengetahui bahwa dunia adalah akhirat, hati seperti bumi, dan iman seperti benih di dalamnya, sedangkan ketaatan-ketaatan berlangsung seperti menyiramkan air dan mengolah tanah serta memberinya pupuk. Hati yang tertutup oleh keduniawian dan hanyut di dalamnya adalah seperti tanah gersang dimana benih tidak tumbuh, sedangkan hari kiamat adalah panen dan tidaklah seseorang memanen kecuali apa yang ditanamnya. Tanamannya tidak tumbuh kecuali dari benih iman, dan jarang tumbuh iman bila disertai hati yang kotor dan akhlak yang buruk.
Sebagaimana sebuah benih tidak tumbuh di tanah yang gersang, siapa yang mempunyai sebab-sebab berupa tanah yang baik, air, pupuk, dan pembersihan tanah, lalu menebarkan benih yang baik, kemudian ia menantikan panen seraya mengharapkan karunia Allah yang menolak petir dan keburukan-keburukan yang merusak, maka ini dinamakan harapan.
Jika benih ditebarkan di tanah yang baik, tetapi tidak berair dan mengharapka panen karena mengandalkan air hujan, maka ini dinamakan angan-angan.
Telah jelas bahwa siapa menanam iman di dalam hatinya dan menyiraminya dengan air ketaatan dan menyucikan hati dari kotoran-kotoran sebagaimana tanah dibersihkan dari duri dan rerumputan, maka ia boleh berharap.
- Rasa Takut
Al-Wasithi berkata :
"Rasa takut itu merupakan tabir antara Allah dan hamba. Apabila tampak kebenaran di dalam hatii, tidak ada lagi keutamaan bagi harapan maupun rasa takut."
Ringkasnya, apabila pecinta kepada keindahan orang yang dicintai, maka perhatiannya kepada rasa takut berpisah akan menyia-nyiakan hubungan.Obat dengan mendatangkan rasa takut adalah memeriksa dan merenungkan ayat-ayat tentang kerasnya siksaan dan hisab, serta kabar-kabar yang ada tentang hal itu.
8 comments:
Dua hal itu pula yang menjadi dua dari sekian syarat diterimanya amalan ibadah.
Selain rasa takut dan harapan, ada juga poin-poin seperti ikhlas, dan mencontoh Rasulullah salallahualaihiwasalam.
Ikhlas untuk beramal karena mencari keridhoan (baca keindahan) Allah semata. Tanpa ada embel-embel pamer atau biar disebut alim dll.
Meniru Rasulullah juga mutlak lantaran segala ibadah yang dikerjakan tanpa ada ajaran dari Rasul dinamakan bid'ah. Bid'ah itu dzhalim dan dzhalim menuju pada neraka.
Good job!
Best regards,
Irfan Melodic Nugroho
Melodramatic Mind
Facts on the Recent News
info yang sangat menyejukan makasih ya info nya berguna banget nih buat aku...!!!!
ya ampun nih posting keren buangetz makasih ea ilmu nya...!!!!
info yang sangat bermanfaat nih jangan bosan ea untuk berbagi ilmu, makasih maturnuwun sanget nggih,,,,,!!!!!
Ada Award buat Ina,... moga sudi menerimanya.
harapan dan ketakutan adalah dua hal yang berbeda...namun rasa takut dapat berubah menjadi bensin terhadap mesin harapan. jadi jangan pernah takut, dan tepiskan semua rasa itu agar harapan benar2 terwujud. hehehe...nice!
orang mati tanpa harapan
harapan adalah cita-cita
Post a Comment