Black Mask

Hey kawan coba liat... Itu disana!! Liat nggak??? Ah betapa maniznya mereka. Itu tuh... Coba liat, perhatikan jelas-jelas. Satu... Dua... Tiga... ah tak taulah berapa banyak mereka. Coba liat raut wajahnya, perhatikan dengan teliti. Dan coba tebak!!

Cantik, ganteng, senyumnya yang begitu menawan, make up dan pakaian nan indah, hampir mendekati sempurna. Hey... dia memanggil kita. Coba kita kesana. Mau apa dia. Oh... dia mengundang kita untuk pesta dirumahnya. Dalam rangka apa??? Tak taulah, kita masuk dulu.

"Mama.. kenapa harus mengundang mereka makan kesini??" berontak anaknya.
Lalu dengan raut yang memerah, mereka pun tersipu.

Ah,... untuk apa mengundang kami, jika memang benar-benar tak ingin kami makan disini. Untuk apa berbuat pula kalau dalam hati tak ada rasa ikhlas. Mengundang kami masuk, hanya untuk menyaksikan keindahan rumahnya. Perabotan-perabotan yang mewah.

Syukuran atau hanya ingin memberitahukan bahwa anaknya telah memiliki pendidikan yang tinggi. Sumbang sana, sumbang sini hanya untuk promosi jabatan. Sumbang banyak, karena diumumkan. Dan masih banyak lagi yang lain.

Benar-benar sempurna. Bahkan tak terlihat celahpun. Topeng hitam kau gunakan untuk menutupi. Ah... ayolah buka topeng hitammu. Untuk apa berpura-pura. Untuk apa berbuat tapi tak ada rasa ikhlas. Untuk apa membohongi hati, resikonya berat. Bukankah lebih bagus, ketika tangan kanan memberi, tangan kiri tak tahu??

Buka saja topengnya. Jangan ditutupi. Aku juga tak menutupi rasa ingin mendapatkan hadiah dari Djarum Black. Tak ditutupi pula aku bergabung dalam Black Community.