Surat Untukmu
Dear my Lovely Friend
Inget gag?? Waktu dia ninggalin kamu?? Dia jauh darimu?? Inget gag?? Ketika sepi melandamu, dan ketika bener-bener butuh seorang teman?? Kau minta aku untuk menemanimu selalu. Aku ada untuk menemanimu. Aku mau, karna memang aku menyayangimu. Harimu dan hariku kita isi dengan canda tawa kita. Masih ingat kan sobat??
Sebenarnya akupun mengerti arti semua ini. Aku mengerti, suatu saat nantipun pasti engkau kan pergi. Tapi aku tak peduli. Yang aku tahu, aku bahagia bersamamu saat itu. Yang aku tahu, aku seneng melihat senyum dan candamu. Walapun ku tahu, dibalik senyum dan candamu itu, ada keresahan hati. Menanti dan menanti. Kutahu dia yang kau nanti. Karna akupun tahu dia adalah kebahagiaanmu.
Mungkin kau tak pernah tahu apa yang aku takutkan saat itu. Aku takut semua akan berakhir. Aku tahu, ada awal pasti ada akhir pula. Aku takut dia kembali. Dan kau akan pergi. Meninggalkan hari-hari ceria kita. Meninggalkan canda tawa kita. Dan yang paling aku takutkan kau akan ninggalin aku. Tapi semua ketakutan itu, tersimpan rapat dihati ini.
Ucapan sayangmu ke aku, membuatku bertambah pula ketakutanku. Tak dipungkiri dengan kebiasaan kita setiap hari itu, membuat hatiku menumbuhkan rasa sayang pula. Dan itu semakin membuatku takut, resah akan kehilangan kamu.
Lalu, dimanakah kamu akhir-akhir ini?? Kunjung sapa darimu pun tak ada. Tak tahukah kamu, aku selalu berharap kau datang padaku dan kembali mengisi keceriaan kita dulu. Ku tunggu dan selalu ku tunggu. Tapi kosong. Tak ada kabar darimu. Jujur ku rindu, rindu canda tawa kita, rindu ucapan sayangmu, bahkan sangat merindumu. Aku masih mencari jawaban dari keresahan hatiku.
Sampai hari ini pun ku tahu jawabannya. Kau bilang sendiri bahwa selama beberapa hari ini kau selalu bersamanya. Dan itu artinya dia telah kembali padamu. Artinya akupun sudah tak berarti lagi dimatamu, bahkan dihatimu. Aku mengerti, kau tak membutuhkan aku lagi.... Aku bisa rasakan itu.
Sahabat,...
Kini saatnya ku pergi. Aku tlah berjanji dulu pada mu meski tak pernah terucap. Aku janji selama kamu sepi dan sendiri, aku akan selalu ada buat kamu. Tapi aku juga janji pada diriku sendiri... Suatu saat nanti jika dia kembali, aku akan pergi. Karna tak mungkin aku berada disini untukmu.
Sahabat,...
Terimakasih telah memberiku sebuah keceriaan meskipun harus berakhir seperti ini. Maafin aku, aku membawa sayangmu untukku sampai nanti. Semoga kau bahagia selalu dengannya...
Selamat Tinggal....
Inget gag?? Waktu dia ninggalin kamu?? Dia jauh darimu?? Inget gag?? Ketika sepi melandamu, dan ketika bener-bener butuh seorang teman?? Kau minta aku untuk menemanimu selalu. Aku ada untuk menemanimu. Aku mau, karna memang aku menyayangimu. Harimu dan hariku kita isi dengan canda tawa kita. Masih ingat kan sobat??
Sebenarnya akupun mengerti arti semua ini. Aku mengerti, suatu saat nantipun pasti engkau kan pergi. Tapi aku tak peduli. Yang aku tahu, aku bahagia bersamamu saat itu. Yang aku tahu, aku seneng melihat senyum dan candamu. Walapun ku tahu, dibalik senyum dan candamu itu, ada keresahan hati. Menanti dan menanti. Kutahu dia yang kau nanti. Karna akupun tahu dia adalah kebahagiaanmu.
Mungkin kau tak pernah tahu apa yang aku takutkan saat itu. Aku takut semua akan berakhir. Aku tahu, ada awal pasti ada akhir pula. Aku takut dia kembali. Dan kau akan pergi. Meninggalkan hari-hari ceria kita. Meninggalkan canda tawa kita. Dan yang paling aku takutkan kau akan ninggalin aku. Tapi semua ketakutan itu, tersimpan rapat dihati ini.
Ucapan sayangmu ke aku, membuatku bertambah pula ketakutanku. Tak dipungkiri dengan kebiasaan kita setiap hari itu, membuat hatiku menumbuhkan rasa sayang pula. Dan itu semakin membuatku takut, resah akan kehilangan kamu.
Lalu, dimanakah kamu akhir-akhir ini?? Kunjung sapa darimu pun tak ada. Tak tahukah kamu, aku selalu berharap kau datang padaku dan kembali mengisi keceriaan kita dulu. Ku tunggu dan selalu ku tunggu. Tapi kosong. Tak ada kabar darimu. Jujur ku rindu, rindu canda tawa kita, rindu ucapan sayangmu, bahkan sangat merindumu. Aku masih mencari jawaban dari keresahan hatiku.
Sampai hari ini pun ku tahu jawabannya. Kau bilang sendiri bahwa selama beberapa hari ini kau selalu bersamanya. Dan itu artinya dia telah kembali padamu. Artinya akupun sudah tak berarti lagi dimatamu, bahkan dihatimu. Aku mengerti, kau tak membutuhkan aku lagi.... Aku bisa rasakan itu.
Sahabat,...
Kini saatnya ku pergi. Aku tlah berjanji dulu pada mu meski tak pernah terucap. Aku janji selama kamu sepi dan sendiri, aku akan selalu ada buat kamu. Tapi aku juga janji pada diriku sendiri... Suatu saat nanti jika dia kembali, aku akan pergi. Karna tak mungkin aku berada disini untukmu.
Sahabat,...
Terimakasih telah memberiku sebuah keceriaan meskipun harus berakhir seperti ini. Maafin aku, aku membawa sayangmu untukku sampai nanti. Semoga kau bahagia selalu dengannya...
Selamat Tinggal....
Sahabatmu,
Ina
11 comments:
ehem ehem cie cie ini surat buat siapa ya ??? berharap buat aku hehehehehe :D
Suratnya mau aku simpan ah di notepad siapa tau bisa buat kenangan ntar malam mau dibaca lgi heheheheheh ;)
wow.... dik ina nulis ini untuk siapa nich...habis putus yach he..he...ya udah lah semoga mendapat yang lebih baik tur lebih sayang dan pengertian buat dik ina..mantap juga dimata ortu
@ Asep : "maz mau itu surat buat maz? itu surat ucapan selamat tinggal, maz mau??"
@ Hospital : "ketauan gag baca nie maz asep"
@ Denpry : "buat sahabat, yg nyakitin aku"
Sabar yah Ina...sesuatu pasti ada maksud dari semua ini...belajar untuk menerima semua yang terjadi...dan jadikan hal ini suatu pembelajaran yang sangat berharga...ilmu tak akan di dapat dari kegagalan...Mari benahi semua yang telah hilang dengan buka semangat baru yang lebih indah dari hari ini....
Untuk semua blogger lewat komen ini...Saya minta restunya...Agar kiranya perjalanan hidup saya ke depan lebih indah dari hari ini..
Amin...
suit2,,,
mbaknya q et fbnya yo,,heheh
di confirm
astaghfirulloh..apa karena ini yang membuat ina sering murung akhir akhir ini?? kalo saja surat itu untukku,,aku langsung berontak karena aku enggak segitunya meninggalkan sahabat karena bagiku sahabat adalah segala galanya dan bisa menjadi tumpuan (harapan) terakhirku
@osi: aku akan doakan yang terbaik buat masa depan mbak kelak dikemudian hari,,siapa saja jodoh yang diberikan allah kepada mbak moga menjadi imam yang baik amiiin
Aku berharap persahabatan kita enggak pernah berakhir dan terus terikat sampai nanti yang tidak bisa ditentukan waktunya dan 'status'nya :D
@ Hamster :
" iya, ntar aku sampaikan doamu buat mba Osi, klo disini dia lom tentu baca"
"yoi, semoga persahabatan kita tak pernah berakhir, thanks, keep our friendship"
jalin juga persahabatan dgn aku ya sob
Post a Comment